Recent Posts

Contributors

Nasehat Abi Jakfar Lhok Nibong : Bagaimana Ketika Kamu Dalam Masalah?

Saturday 18 August 2018
Abi Ja'far Lhok Nibong || Sumber : Dayah FMA Langsa


Setelah mengunjungi Abu Lhok Nibong (Tgk H M Daud Ahmad) di rumah beliau yang terdapat di dalam komplek putri pesantren Darul Huda, kami seperti biasanya mengunjungi rumah Abi Jakfar (saat itu menjabat sebagai wakil pimpinan pesantren Darul Huda). Sosok yang sangat ramah ini menyambut kami dengan hangat. Beliau adalah murid yang begitu takzim kepada gurunya, yang tidak lain adalah Abu Lhok Nibong. Beliau sangat patuh kepada segala aturan yang ditetapkan oleh Abu Lhok Nibong. Di kalangan santri pesantren Darul Huda Lhok Nibong, Kec. Langkahan, Kab. Aceh Utara, Abi Jakfar atau biasa disebut Abi Lhok Nibong adalah sosok orang tua tempat dimana mereka mengadu segala hal. Kami dipersilakan duduk, seseorang yang tidak lain adalah menantu Abi mengangkat nampan berisi minuman ke hhadapan kami.

Selain berziarah Abu Lhok Nibong dan Abi, sebenarnya kami ingin mengantar seorang sahabat untuk menuntut ilmu di pesantren ini, Darul Huda Lhok Nibong. Rombongan kami dipimpin oleh Tgk H Safrizal. Beliau adalah alumni Darul Huda dan merupakan pimpinan pesantren Mishbahul Huda di kampung, Gampong Blang Garot. Tgk H Safrizal memulai percakapan dengan menanyakan kesehatan Abi. Mereka kemudian bernostalgia saat Tgk H Safrizal masih menuntut ilmu di pesantren tersebut. Abi bercerita tentang keteguhan hati Tgk H Safrizal saat menjadi santri di pesantren Darul Huda. Beliau bahkan tidak pulang saat libur hari raya, demi bisa bekerja membantu Abu Lhok Nibong menerima tamu. Tgk H Safrizal sangat takzim kepada gurunya.

Di tengah diskusi yang sesekali menghadirkan tawa, Abi kemudian berpesan kepada sahabat kami yang ingin menuntut ilmu di Darul Huda. Berada jauh dari keluarga pastiakan menjadi sebuah tantangan bagi penuntut ilmu. Abi kemudian bercerita saat beliau pertama kali diantar ke pesantren MUDI Mesra Samalanga. Saat itu Abi masih berumur sangat muda, kira-kira setara dengan anak-anak yang belajar di Sekolah Dasar. Saat di kampung, beliau sangat suka bermain layangan. Tentu saja, sebagai santri baru, Abi saat itu merasa sedih tidak bisa lagi bermain layangan seperti saat beliau di kampung. Abi bercerita bahwa beliau kadang duduk termenung sendiri di pinggir bilik. Tidak ada semangat sama sekali.

Suatu hari, kebiasaan beliau duduk termenung dilihat oleh seorang kakak kelas. Dengan lembutnya dia mendekati Abi kecil. "Pakon Tgk taheu that? (Kenapa duduk termenung?)" Tanyanya. Abi kemudian bercerita bahwa beliau sedih tidak bisa bermain layangan lagi. Kakak kelas tersebut tersenyum dan mengajak Abi untuk masuk ke biliknya. Di sana, Abi diberi nasehat dan dihibur. Kakak kelas tersebut bercerita bahwa yang membuat kita tidak semangat untuk menuntut ilmu adalah syaitan. Syaitan masuk ke dalam hati untuk menjatuhkan semangat kita. Salah satu cara untuk mengusirnya adalah dengan membaca surat Yasin setiap kali pikiran tidak semangat itu datang. Abi kecil merasa sangat senang saat itu. Beliau kemudian mengamalkan apa yang dianjurkan oleh kakak kelasnya.

Sumber : Youtube Khutbah Jumat


Kami terkesima dengan cerita Abi. Beliau melanjutkan bahwa setelah mengamalkan membaca surat Yasin tersebut, pikiran beliau menjadi tenang. Bahkan, diajak pulang pun beliau tidak mau lagi. Layangan hanya tinggal sebagai cerita masa kecil beliau. Saya ingat betul dengan nasehhat yang diberikan Abi ini. Ketika suatu saat saya ditimpa masalah, dan tidak bisa saya hadapi sendiri, saya ingat akan nasehat Abi ini. Saya mengamalkan bacaan surat Yasin. Saat itu, saya bisa membaca surat Yasin hingga delapan kali dalam sehari. Ketika pikiran yang menjadi masalah itu muncul, saya langsung membacanya dan sebagaimana cerita Abi, Allah menganugerahkan ketengangan di dalam hati dan memberikan solusi.

Pada cerita yang lain, saya juga pernah menyarankan seorang teman untuk mengamalkan apa yang pernah diamalkan Abi ini. Masalah teman saya sangat rumit, bahkan sampai-sampai ia tidak tau untuk berpikir bagaimana lagi. Pikirannya kacau. Rencana pernikahannya gagal secara sepihak, padahal telah ditentukan tanggal dan persiapan lainnya. Siapa yang tidak stres dengan kejadian seperti ini. Saya kemudian menceritakan kisah Abi kepadanya, dan menganjurkannya untuk mengamalkan bacaan surat Yasin untuk memohon pertolongan dari pada Allah. Allah maha pengasih dan penyayang. Dia mengaku ada perubahan dalam pikirannya. Setelah itu dia bisa kembali menghadapi hari-harinya dan bekerja seperti biasanya.


Banyak sudah kawan-kawan yang saya anjurkan untuk mengadu perihal dunia dan akhiratnya kepada Allah melalui bacaan Al Quran. Sungguh Allah sayang kepada hambaNya. Kisah yang diceritakan Abi selalu melekat dalam pikiran saya. Memang, kalam ulama tidak suatu patah katapun yang sia-sia. Semoga Allah memberi kesehatan dan keluasan selalu kepada Abi dan Abu Lhok Nibong.

No comments:

Post a Comment